Entri Populer

Kamis, 24 Februari 2011

Glory: Kejayaan dan Popularitas

Meskipun popularitas dan kejayaan  sangat dekat dengan kekayaan, namun tidak selamanya bisa menyelamatkan manusia dari kemiskinan. Sejarah mencatat, banyak tokoh yang memiliki nama besar dan sangat terkenal karena jasa dan prestasinya tidak memiliki harta yang memadai selama hidupnya. Beberapa tokoh dunia yang sempat menikmati masa kejayaan dan memiliki harta melimpah, pada penghujung hidupnya harus rela hidup dalam kemiskinan.
Awalnya kita hanya mengira bahwa mereka hanyalah seniman-seniman yang mati muda, misalnya bintang rock and roll yang mati karena overdosis atau bunuh diri. Berikut ini adalah beberapa tokoh yang berpengaruh pada peradaban dunia, namun mati dalam kemiskinan dan lilitan hutang.

Christopher Columbus
Dikenal sebagai penemu benua Amerika, mencapai pada tahun 1492. Setelah pelayarannya yang ketiga, Raja Spanyol tidak puas dengan kinerja Columbus sebagai gubernur amerika dan membawanya pulang dengan di rantai. Dalam tahun-tahun terakhir hidupnya, penjelajah besar ini sering tak punya uang untuk membeli makanan, dan meninggal pada tahun 1506. Sekarang namanya diabadikan sebagai nama negara Colombia, dan ribuan perusahaan di seluruh dunia mencantumkan kata Colombus sebagai nama perusahaan.

Thomas Jefferson
Dua kali menjadi presiden Amerika (1801-1809), penyusun naskah Declaration of Independence, bangkrut sesaat sebelum meninggal pada tahun 1826. Ia memiliki tanah seluas 10 ribu are, tapi rekeningnya jadi merah karena mewarisi utang properti dari ayah mertuanya. Jefferson dipaksa menyerahkan semua kekayaan dan propertinya untuk melunasi hutang. Sampai tongkat untuk jalan dengan pegangan emas n jam tangan perak pun diambil sebagai pembayar utang.

Ulysses S. Grant
Presiden Amerika 1869-1877, jenderal terbesar Union yang membantu memenangkan perang Utara–Selatan. Cara mengelola bisnis yang buruk membuatnya bangkrut, ketika meninggal pada tahun 1885, ia bahkan juga kehilangan pedangnya karena dijadikan jaminan utang.

Wolfgang Amadeus Mozart
Jenius di bidang musik, menulis minuet pertamanya pada umur lima tahun. Tapi para musisi yang bersaing dengannya membuatnya tak bisa mendapatkan pekerjaan atau mendapat penghasilan. Meninggal pada usia 35 tahun, dikubur di kuburan orang miskin tanpa batu nisan.

Vincent Van Gogh
Sekarang dianggap sebagai pelukis terbesar dunia dan karyanya banyak diburu kolektor lukisan. Namun semasa hidupnya dia menderita penyakit jiwa dan selalu hidup melarat, ia pernah menembak dirinya karena putus asa. Ketika meninggal pada tahun 1890, dia sama sekali tidak dikenal dan selama hidupnya ia hanya bisa menjual satu lukisan.
Selain mereka, masih banyak nama lagi dimasa sekarang yang hidup dalam kemiskinan tapi akhirnya meninggal menjelang akhir hayatnya. Bahkan beberapa diantaranya semakin populer setelah dimakamkan. Sebutlah Jim Morrison dan Curt Cobain untuk musisi dunia, atau Bah Surif dan Gombloh bagi musisi Indonesia.

Selain uang, pujian dan penghargaan dapat menjadi motivasi tersendiri bagi setiap manusia untuk melakukan sebuah amal perbuatan. Demi sebuah pujian, kita rela menghabiskan harta kita untuk bersedekah, pergi haji, sholat atau ibadah-ibadah lainnya. Kita juga tahu bahwa hal ini disebut riya,  dan termasuk ke dalam Syirik Asghar (sirik kecil). Dan kita juga tahu pasti bahwa sirik adalah dosa yang tidak akan diampuni Allah.
Namun jangan berkecil hati jika masih beramal karena riya, belajarlah terus beramal sambil merubah sifat riya yang bersemayam dalam dada menjadi sebuah niat Lillaahi Ta’ala. Bagaimana mungkin kita bisa belajar menjauh dari riya jika kita sedikit beramal baik. Seperti anjuran Ali bin Abi Thalib, ra. dengan seringnya kita beramal baik, jika memang ada niat dan peningkatan pemahaman maka sifat riya itu perlahan dan pasti akan semakin hilang dan berganti dengan keyakinan bahwa Allah adalah kekasih dan tujuan kita hidup didunia. 


Laa Laa Mahbuuba, Maqshuuda, Laa Mathluuba Illallaah
Allahumma inna nas-aluka ridhoka fiddunya wal akhirah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar